MAKAM ISTRI PRABU SILIWANGI DI KOMPLEK KEBON RAYA BOGOR

Makam yang menjadi bukti adanya dominasi Padjajaran di Bogor ini sebetulnya dikeramatkan, bahkan kadang ada sejumlah pengunjung yang berziarah untuk destinasi tertentu. Bagi megetahui kenyataan keramatnya makam ini lebih lanjut, yuk simak pembahasan lengkapanya berikut.

Makam keramat yang berusia 600 tahun
Makam Ratu Galuh Mangkualam ini telah ada jauh sebelum dibuatnya Kebun Raya Bogor. Saat ditelisik lebih jauh 3 makam tersebut telah berusia selama 600 tahun. Jika diacuhkan lebih dekat, di atas pusara makam Ratu Galuh terdapat suatu replika emas dan mahkota yang tercipta dari semen, urusan itu menunjukkan andai sang ratu mempunyai jabatan pada masanya.


Ada dalil mengapa masyarakat mengkeramatkan makam ini, yaitu sebab letaknya yang paling dekat dengan jembatan merah yang mempunyai daya magis. Jembatan ini dulunya terkenal sebab noni Belanda yang pernah bunuh diri perihal cintanya dengan warga pribumi yang tidak mendapat restu. Di samping itu, andai ada dua sejoli yang melintas, maka dapat dipastikan hubungan mereka bakal berakhir.

Dijaga seekor harimau putih
Suasana kebun raya bogor yang asri paling tepat guna dijadikan spot bersantai dan mencium udara segar. Namun, menjelang malam suasana di dekat akan pulang menjadi sedikit horror, terlebih di lokasi pemakaman. Karena tidak sedikit cerita mistis yang beredar, tidak sedikit petugas patroli yang tak mau berkeliaran dan jaga di area makam Ratu Galuh.


Menurut kisah mereka, saat malam menjelang, ketiga makam itu akan dipertahankan oleh sesosok harimau putih bertubuh besar yang dipercayai milik Prabu Siliwangi. Satpam Kebun Raya menyatakan bahkan pernah diburu oleh kelelawar raksasa ketika sedang berada di lokasi pemakaman.
Dijadikan lokasi memohon permintaan
Sebagai istri dari raja Padjajaran, pasti makam ini mejadi website sejarah yang ramai dikunjungi, bahkan sejumlah pengunjung sempat menuliskan pernah menyaksikan sosok Ratu dalam balutan kebaya. Karena urusan tersebut, tak melulu dari Bogor, sejumlah pengunjung pun datang dari luar kota. Niat mereka pun bermacam-macam, di antaranya terdapat yang memohon sejumlah permintaan dengan jalan tawassul, laksana yang dilaksanakan oleh Uti, peziarah yang sekitar lima tahun terakhir rajin berziarah ke makam Ratu Galuh.


Uti menuliskan bahwa masing-masing bulan ia datang dan mengantarkan doa di makam sang ratu, keberkahan memang ia rasakan, terbukti dengan usahanya yang semakin berlangsung lancar. Di samping itu, terdapat bahkan yang memintah supaya dilancarkan dalam hal jodoh dan pasagan hidup. Tapi, tetep saja ya, website makam itu bukanlah lokasi memohon pertolongan.
Berdampingan dengan makam panglima kerjaaan Padjajaran yang ramai dikunjungi semua pejabat
Di samping makam Ratu Galuh, dua makam lain ialah milik Mbah Jepra, panglima perang Padajajaran dan pendiri dusun Peledang serta Mbah Baul, patih dari Prabu Siliwangi. Berbeda dengan makam Ratu Galuh yang tidak jarang dikunjungi dan dijadikan lokasi bertawassul, kedua makam ini tidak jarang dikujungi oleh semua pejabat dan paranormal.

Para pengunjun yang datang meyajkini bahwa Mbah Japra ialah penjaga kota Bogor, sampai-sampai kota ini tidak terlampau rawan bencana. Maka dari itu, sebagai format rasa penghormatan, makam kedua penolong Prabu Siliwangi ini sama ramainya laksana makam Ratu Galuh.
Peraturan tak tertulis saat mau berziarah
Berdasarkan keterangan dari pejaga makam, Abdul Rohman, selama nyaris 20 tahun ia menjadi juru kunci 3 makam keramat tersebut, tidak ada ketentuan khusus yang mesti dilaksanakan oleh semua peziarah. Hanya saja, bila hendak bertawassul di makam sang Ratu, hendaklah dalam suasana yang suci, berpakaian sopan, serta bakal lebih baik bila punya wudhu.


Namun, ada keunikan yang dituturkan oleh sang penjaga makam, andai kita mau berangjangsana dan sebelumnya menciptakan janji dengan rekan atau kerabat guna datang bersama, maka dapat dijamin hal itu tidak bakal terlaksana alias gagal. Mengenai penyebabnya pun tidak diketahui dengan pasti.
Makam orang mula-mula yang sekarang menjadi website sejarah memang mesti dipertahankan dan dilestarikan. Hal tersebut pasti sebagai bukti andai mereka pernah mempunyai masa kejayaan di Nusantara. Tapi, kehadiran makam tersebut tidak boleh sampai dijadikan sebagai lokasi untuk memohon bantuan dan meminta dikabulkan keinginannya. Yah, boleh sih bila melalui jalan tawassul, perantara supaya doa anda diijabah oleh sang maha kuasa.