Alkisah... pada masa kalingga terdapat seorg berpengalaman sihir yang digdaya dan pemuja batari Durga... salahsatu putri kerajaan yang mempunyai nama Malasari (putri Mala) berguru pd nenek sihir tersebut.
Sang putri begitu taat dan rajin dlm mempelajari sekian banyak ilmu kesaktian... dan Sang Putri begitu sukanya dgn sekian banyak perhiasan dan pernak pernik yang tercipta dari emas.
Pada suatu saat sang guru pergi dari padepokan untuk mengerjakan pertapaan guna menambah ilmu kesaktian
Sepeninggal sang guru Sang Putri menyaksikan tempat pemujaan sang guru tercipta dari emas.. maka di ambillah emas tsb guna bermain... dan suatu saat sang guru pulang... alangkah marahnya dia menyaksikan tempat pemujaan nya Telah bobrok dan perlengkapan yang dari emas hilang....
Di carilah eksistensi pencuri olehnya... alangkah kagetnya sang guru yang menculik ternyata siswanya sendiri yang sedang bermain main dgn emas2 tersebut.
Adu mulut juga terjadi... sang putri tetep menjaga emas yg dia senangi.. dan pertarungan juga terjadi... putri Mala dengan segenap ilmu kesaktian nya melawan sang guru yang sarat dengan kemarahan... sampai pada kesudahannya sang guru menerbitkan kutukan dalam pertarungan tsb...
supaya sang putri menjadi batu. sang putri tiba-tiba terhenti kaki terasa membatu... dan seketika tersebut sang putri menerbitkan kata2 bahwa suatu ketika akan balas dendam.
Setelah peristiwa tsb Sang guru mengerjakan pertapaan lagi sebagai tebusan hilangnya perlengkapan pemujaan.. dlm pertapaannya dia merasa terganggu dgn kegiatan warga desa pager kandang.
Dan dia memohon tuntunan pd Dewi Durga... dan di kasih tuntunan untuk menghancurkan desa pagerkandang mesti dgn leri (air cucian beras) dan Damar (lampu minyak) yang di siramkan ke desa tsb.
Ketika nenek sihir berjalan membawa kedua benda tersebut yang destinasi nya guna menghancurkan desa pagerkandang.. tahapan nya melalui batu yang terjadi dari kutukan nya terhadap putri Mala.
Tiba-tiba tersiar suara.. inilah ketika pembalasan ku.. dan si nenek terjatuh.. air leri tumpah bareng dengan Damar yang menyala serta kekuatan kesaktian dari kedua tokoh.. lama kelamaan semakin membesar dan menjadi suatu kawah...
Hingga sekarang kawah tsb disebut kawah sileri
Dan mitos ke area tersebut pengunjung dilarang pake perhiasan emas krn kadar karatnya dapat berkurang.
Terjadi nya kawah sikidang dan kutukan rambut gimbal serta perawan tua
Alkisah... dimasa Maharani Shima (Putri Shima) keelokan nya tersebar di mana2 hingga tidak sedikit para pelamar yang dtg guna mempersunting nya... tetapi para pelamar tsb dapat dipulangkan dgn baik2 (ditolak) .
Hingga suatu saat datanglah seorang pelamar dr kerajaan Galuh yang mempunyai nama Pangeran Kudo menjangan di sertai semua prajurit
Pangeran tsb mengutarakan maksud kedatangan nya dan bilamana di tolak.. sang pangeran siap menggempur kerajaan rata dgn tanah.
Putri Shima kebingungan... inginkan menerima tdk barangkali krn pangeran Kudo menjangan disamping budi pekerti nya buruk... wajahnya juga buruk... kalau ditampik keselamatan kerajaan terancam...
Dlm keadaan bingung tsb Sang Putri menemukan petunjuk supaya melakukan teori penolakan yang damai... yakni menerima lamaran dgn kriteria sang pangeran mesti menciptakan sumur di area kerajaan.
Berdasarkan keterangan dari sang Putri tdk barangkali pangeran Kudo menjangan dapat membuat nya.
Singkat kisah sang pangeran pun menciptakan sumur dgn ilmu kesaktian nya... dan melaporkan bila sumur dah jadi dan sang putri berkenan menjadi istri nya.
Sang Putri juga kaget dan tak percaya... namun sang putri tdk tidak cukup akal... dan hendak melihat bukti terlebih dahulu
Ketika telah sampai tempat pembuatan sumur Sang Putri tersenyum dan menuliskan kok sumur tdk terdapat airnya, ini hny lobang yang dapat dibuat oleh anak kecil... sumur mesti terdapat airnya biar dinamakan sumur... klo begini pangeran blm berhasil.
Sang pangeran marah dan masuk kedalam sumur dgn ilmu kesaktian nya lama kelamaan air mulai mengalir.
Sang Putri resah... dan mengoleksi para anak2 serta semua gadis guna mengganggu pertapaan sang pangeran..
Air semakin banyak... sang putri juga semakin cemas... dan seketika menerbitkan pusaka tusuk konde yg ditunjukkan ke tubuh sang pangeran...
sang pangeran tdk dapat menghindari pusaka tsb dan dlm sekaratnya menerbitkan kutukan... " aku Telah kau curangi dan anda beserta rakyat dan distrik sini bakal byk yang menjadi perawatan tua... tidak sedikit anak kecil yg gembel rambutnya serta bakal terjadi bencana sampai kerajaan mu hancur"
Dan tmpt tsb sampai kini disebut kawah sikidang
Memang saat tersebut dan sampai kini di area tsb byk gadis yg telat nikah (perawan tua) serta anak berambut gimbal... dan kerajaan hancur saat meletus nya merapi.
Riwayat rambut gimbal
Dimasa pemerintahan Kanjeng Panembahan Senopati Mataram terdapat laporan dr Kyai Ageng Wonosobo (syeh abdullah quthbuddin) tentang perihal area gunung perahu yg byk terjadi keunikan dan byk anak berambut gimbal yang tdk mempan senjata
Setelah mendapat kan laporan tsb Panembahan Senopati segera mengutus seseorang yang berpengalaman dlm agama dan sakti
Tersebut lah Tumenggung Kolodete (sayid Salim bin umar) di perintah kan untuk mencari apa yang terjadi.
Setelah hingga tumenggung Kolodete segera mengerjakan pertapaan di gunung pakuwojo... bermunajat guna memohon petunjuk...
Dlm munajatnya beliau diberi tuntunan bahwa anak2 gimbal tsb keberuntungan kesaktian org dimasa kemudian yg hrs diruwat
Setelah tersebut Kyai Kolodete segera menghadap Syeh abdullah dan tumenggung Selomanik... mereka bertiga membicarakan hal tsb
Dan sesudah berembug mereka mengoleksi anak2 gimbal dan di mandikan di sendang panguripan.. dikasih hadiah dan di cukur.. dan digondol ke Mataram guna di didik.
Kyai Kolodete menyerahkan wejangan suatu ketika nanti andai ada anak gembel lagi... mesti dipotong dgn permintaan anaknya.. serta apapun yang di mohon oleh anak tsb mesti di usahakan. dan pelaksanaan mesti dlm bulan muharoman serta setelah menjalankan puasa sunah.
Hal tsb yang sampai kini berlaku
Mitos yg ada ialah keinginan pangeran Kudo menjangan yang tdk terpenuhi menjadi kan petaka... dan Kyai Kolodete menyarankan supaya memenuhi apa yang jd permintaan anak gimbal supaya keberkahan dan keagungan selalu ada di dekat kita.
Ritual tsb kini jd salahsatu ikon wisata tahunan di pemkab banjarnegara dgn adat istiadat yang masih digunakan serta sekian banyak festival beda untuk kebutuhan dan kelengkapan wisata.
Dieng teramat estetis dan teramat misteri guna diungkap.
Masih tidak sedikit rahasia yang tersembunyi di bekas kerajaan besar tsb.
Sang putri begitu taat dan rajin dlm mempelajari sekian banyak ilmu kesaktian... dan Sang Putri begitu sukanya dgn sekian banyak perhiasan dan pernak pernik yang tercipta dari emas.
Pada suatu saat sang guru pergi dari padepokan untuk mengerjakan pertapaan guna menambah ilmu kesaktian
Sepeninggal sang guru Sang Putri menyaksikan tempat pemujaan sang guru tercipta dari emas.. maka di ambillah emas tsb guna bermain... dan suatu saat sang guru pulang... alangkah marahnya dia menyaksikan tempat pemujaan nya Telah bobrok dan perlengkapan yang dari emas hilang....
Di carilah eksistensi pencuri olehnya... alangkah kagetnya sang guru yang menculik ternyata siswanya sendiri yang sedang bermain main dgn emas2 tersebut.
Adu mulut juga terjadi... sang putri tetep menjaga emas yg dia senangi.. dan pertarungan juga terjadi... putri Mala dengan segenap ilmu kesaktian nya melawan sang guru yang sarat dengan kemarahan... sampai pada kesudahannya sang guru menerbitkan kutukan dalam pertarungan tsb...
supaya sang putri menjadi batu. sang putri tiba-tiba terhenti kaki terasa membatu... dan seketika tersebut sang putri menerbitkan kata2 bahwa suatu ketika akan balas dendam.
Setelah peristiwa tsb Sang guru mengerjakan pertapaan lagi sebagai tebusan hilangnya perlengkapan pemujaan.. dlm pertapaannya dia merasa terganggu dgn kegiatan warga desa pager kandang.
Dan dia memohon tuntunan pd Dewi Durga... dan di kasih tuntunan untuk menghancurkan desa pagerkandang mesti dgn leri (air cucian beras) dan Damar (lampu minyak) yang di siramkan ke desa tsb.
Ketika nenek sihir berjalan membawa kedua benda tersebut yang destinasi nya guna menghancurkan desa pagerkandang.. tahapan nya melalui batu yang terjadi dari kutukan nya terhadap putri Mala.
Tiba-tiba tersiar suara.. inilah ketika pembalasan ku.. dan si nenek terjatuh.. air leri tumpah bareng dengan Damar yang menyala serta kekuatan kesaktian dari kedua tokoh.. lama kelamaan semakin membesar dan menjadi suatu kawah...
Hingga sekarang kawah tsb disebut kawah sileri
Dan mitos ke area tersebut pengunjung dilarang pake perhiasan emas krn kadar karatnya dapat berkurang.
Terjadi nya kawah sikidang dan kutukan rambut gimbal serta perawan tua
Alkisah... dimasa Maharani Shima (Putri Shima) keelokan nya tersebar di mana2 hingga tidak sedikit para pelamar yang dtg guna mempersunting nya... tetapi para pelamar tsb dapat dipulangkan dgn baik2 (ditolak) .
Hingga suatu saat datanglah seorang pelamar dr kerajaan Galuh yang mempunyai nama Pangeran Kudo menjangan di sertai semua prajurit
Pangeran tsb mengutarakan maksud kedatangan nya dan bilamana di tolak.. sang pangeran siap menggempur kerajaan rata dgn tanah.
Putri Shima kebingungan... inginkan menerima tdk barangkali krn pangeran Kudo menjangan disamping budi pekerti nya buruk... wajahnya juga buruk... kalau ditampik keselamatan kerajaan terancam...
Dlm keadaan bingung tsb Sang Putri menemukan petunjuk supaya melakukan teori penolakan yang damai... yakni menerima lamaran dgn kriteria sang pangeran mesti menciptakan sumur di area kerajaan.
Berdasarkan keterangan dari sang Putri tdk barangkali pangeran Kudo menjangan dapat membuat nya.
Singkat kisah sang pangeran pun menciptakan sumur dgn ilmu kesaktian nya... dan melaporkan bila sumur dah jadi dan sang putri berkenan menjadi istri nya.
Sang Putri juga kaget dan tak percaya... namun sang putri tdk tidak cukup akal... dan hendak melihat bukti terlebih dahulu
Ketika telah sampai tempat pembuatan sumur Sang Putri tersenyum dan menuliskan kok sumur tdk terdapat airnya, ini hny lobang yang dapat dibuat oleh anak kecil... sumur mesti terdapat airnya biar dinamakan sumur... klo begini pangeran blm berhasil.
Sang pangeran marah dan masuk kedalam sumur dgn ilmu kesaktian nya lama kelamaan air mulai mengalir.
Sang Putri resah... dan mengoleksi para anak2 serta semua gadis guna mengganggu pertapaan sang pangeran..
Air semakin banyak... sang putri juga semakin cemas... dan seketika menerbitkan pusaka tusuk konde yg ditunjukkan ke tubuh sang pangeran...
sang pangeran tdk dapat menghindari pusaka tsb dan dlm sekaratnya menerbitkan kutukan... " aku Telah kau curangi dan anda beserta rakyat dan distrik sini bakal byk yang menjadi perawatan tua... tidak sedikit anak kecil yg gembel rambutnya serta bakal terjadi bencana sampai kerajaan mu hancur"
Dan tmpt tsb sampai kini disebut kawah sikidang
Memang saat tersebut dan sampai kini di area tsb byk gadis yg telat nikah (perawan tua) serta anak berambut gimbal... dan kerajaan hancur saat meletus nya merapi.
Riwayat rambut gimbal
Dimasa pemerintahan Kanjeng Panembahan Senopati Mataram terdapat laporan dr Kyai Ageng Wonosobo (syeh abdullah quthbuddin) tentang perihal area gunung perahu yg byk terjadi keunikan dan byk anak berambut gimbal yang tdk mempan senjata
Setelah mendapat kan laporan tsb Panembahan Senopati segera mengutus seseorang yang berpengalaman dlm agama dan sakti
Tersebut lah Tumenggung Kolodete (sayid Salim bin umar) di perintah kan untuk mencari apa yang terjadi.
Setelah hingga tumenggung Kolodete segera mengerjakan pertapaan di gunung pakuwojo... bermunajat guna memohon petunjuk...
Dlm munajatnya beliau diberi tuntunan bahwa anak2 gimbal tsb keberuntungan kesaktian org dimasa kemudian yg hrs diruwat
Setelah tersebut Kyai Kolodete segera menghadap Syeh abdullah dan tumenggung Selomanik... mereka bertiga membicarakan hal tsb
Dan sesudah berembug mereka mengoleksi anak2 gimbal dan di mandikan di sendang panguripan.. dikasih hadiah dan di cukur.. dan digondol ke Mataram guna di didik.
Kyai Kolodete menyerahkan wejangan suatu ketika nanti andai ada anak gembel lagi... mesti dipotong dgn permintaan anaknya.. serta apapun yang di mohon oleh anak tsb mesti di usahakan. dan pelaksanaan mesti dlm bulan muharoman serta setelah menjalankan puasa sunah.
Hal tsb yang sampai kini berlaku
Mitos yg ada ialah keinginan pangeran Kudo menjangan yang tdk terpenuhi menjadi kan petaka... dan Kyai Kolodete menyarankan supaya memenuhi apa yang jd permintaan anak gimbal supaya keberkahan dan keagungan selalu ada di dekat kita.
Ritual tsb kini jd salahsatu ikon wisata tahunan di pemkab banjarnegara dgn adat istiadat yang masih digunakan serta sekian banyak festival beda untuk kebutuhan dan kelengkapan wisata.
Dieng teramat estetis dan teramat misteri guna diungkap.
Masih tidak sedikit rahasia yang tersembunyi di bekas kerajaan besar tsb.