LEGENDA ANGLING DHARMA DAN FAKTA KEBERADAANNYA

Angling Dharma merupakan sosok raja di Malawapati pasti sabagian besar penduduk Indonesia sudah tidak asing dengan kata Angling Dharma karena memang sudah pernah dibuat film dan film itu laris banyak yang nonton. Angling Dharma ternyata menang ada jika dilihat dari peninggalannya.


Sosok Angling Dharma merupakan sosok putra dari cucu dari Jayabaya sosok Raja Kediri yang berhasil menyatukan Jenggala dan Kediri. Angling Dharma merupakan anak dari Dewi Pramesti dengan Astradarma. Sosok Dewi Pramesti merupakan putri dari Jayabaya sedangkan Astradarma merupakan anak dari Raja Yawastina.

Dikutip dari islamcendekia.com ( 02/01/2017) Sosok Angling Dharma hidup pada masa Hindu menjadi agama mayoritas Nusantara pada zaman dahulu. Sosok Angling Dharma merupakan sosok raja yang bijaksana dan pintar dalam urusan pemerintahan. Pada masa Angling Dharma berkuasa sudah ada ulama islam yang menyebarkan islam. Bahkan ada beberapa yang menyebutkan sosok Angling Dharma sudah masuk islam namun sebagai besar sumber mengatakan bahwa Angling Dharma beragama Hindu.

Angling Dharma memiliki patih yang sakti yaitu Batik Madrim. Sosok Angling Dharma dan Batik Madrim merupakan sosok raja dan patih yang berjuang bersama meningkatkan kemakmuran kerajaannya. Ternyata sosok Angling Dharma dan Batik Madrim meninggalkan bukti sejarah salah satunya di Bojonegoro dimana ada petilasan Angling Dharma yang dipercaya sosok raja besar Malawapatih pernah singgah dan memperistri anak Raja Bojanegara dahulu Bojonegoro dikenal sebagai Bojanegara.

Di Bojonegoro ada petilasan Angling Dharma yaitu di Desa Wonosari. Dipercaya di Wonosari Bojonegoro sosok Angling Darma bertemu dengan putri dari Raja Bojanegara. Tidak hanya di Bojonegoro, peninggalan Angling Dharma juga ditemukan di Pati. Di Pati dipercaya sebagai makam Angling Dharma. Di Dukuh Mlawat Desa Baleadi Kecamatan Sukolilo ditemukan sebuah makam yang dipercaya merupakan makam Angling Dharma terutama oleh masyarakat sekitar. Sedangkan makam Patih Batik Madrim berada di Desa Kedungwinong Sukolilo Pati. Dikutip dari islamcendekia.com ( 02/01/2017).


Sumber gambar: assets.kompasiana.com/statics/files/14218518971476309382.jpg?t=o&v=700?t=o&v=700
Dari sumber lain yaitu nasional.kompas.com ( 08/12/2009) menuturkan bahwa Penelitian yang dilakukan oleh Kajian Balai Penelitian Sejarah dari Yogyakarta meneliti beberapa lokasi di Mlawat dan Bojonegoro menemukan beberapa lokasi yang dipercaya ada kaitannya dengan Angling Dharma seperti di Dusun Budak Tanah Tibong dipercaya sebagai tempat istri pertama Angling Dharma membakar diri. Selain itu Punden Basalen sebagai tempat pembuatan pusaka pada zaman Malawapati. Lemah Mbag dipercaya sebagai tempat pengamanan istana kerajaan dimana ditempat tersebut pernah ditemukan keris dan pecahan guci dan keramik yang dipercaya peninggalan kerajaan Malawapati.


Seperti Dikutip dari direktoripati.com ( 06/09/2014) Bahwa sosok Angling Dharma dipercaya hidup sekitar tahun 1200 sampai 1300 Masehi. Makam Angling Dharma paling banyak dikunjungi pada hari Selasa Kliwon. Para penunjung bukan hanya dari Pati namun juga luar Pati ada juga yang dari Bandung, Jakarta, Bali, Madura, hingga sampai Sumatra dan Kalimantan. Sosok Angling Dharma menang sosok yang terkenal karena sosoknya pernah dibuat film dan film tersebut mampu menarik anak muda, anak kecil, dan orang tua untuk menonton hingga sosok Angling Dharma ceritanya sangat terkenal.

Itulah sedikit tentang Angling Dharma sebuah raja besar ternyata ada kaitan dengan sosok Jayabaya Raja Kediri.

Sumber bacaan:

Adji Krisna Bayu. 2016. Sejarah Para Raja dan Istri-Istri Raja Jawa. Yogyakarta: Araska.

Nasional.kompas.com/read/2009/12/08/15223777/about.html

Islamcendekia.com/2017/01/menguak-jejak-prabu-angling-dharma-beragama-islam-dan-makamnya.html

Kuwaluhan.com/2017/04/cerita-sejarah-dan-asal-usul-angling.html

direktoripati.com/2014/09/mengunjungi-makam-angling-dharma.html